Ilmu hukum adalah
mata pelajaran yang berpusat pada praktek hukum. Ilmu Hukum mencakup
bidang yang luas meliputi hak asasi manusia, hukum kepemilikan hingga hukum perdagangan. Hukum mengatur ketertiban hidup
bermasyarakat dengan memberikan peraturan jelas mengenai apa yang boleh atau
tidak boleh dilakukan.
Fakultas ini membagi bidang hukum sesuai dengan konsentrasinya, dan berikut ini lima diantaranya.
1. Hukum Perdata
Konsentrasi inilah yang harus dipilih jika kamu ingin jadi notaris. Yup, disinilah kamu belajar tentang hukum yang mengikat kontrak dan perjanjian. Karenanya, kamu akan bertemu dengan matakuliah Hukum Adat dalam Perkembangan, Perbandingan Hukum Perdata, Hukum Perselisihan, Hukum Perkawinan, Hukum Keluarga dan Waris, Pengembangan Hukum Keperdataan, Hukum HAKI, Hukum Perbankan, Contract Drafting, Hukum Pasar Modal dan Investasi, Hukum Ekonomi, dan lain-lain.
2. Hukum Pidana
Jika cita-citamu adalah menjadi seorang advokat, oditur militer, polisi, atau jaksa, pilihlah konsentrasi Hukum Pidana di Fakultas Hukum. Meskipun pasal-pasal KUHP-nya berderet tak habis-habis, disinilah kamu belajar tentang penanganan kasus-kasus kriminal. Matakuliahnya juga kental dengan nuansa kriminal, seperti Kriminologi, Hukum Pidana, Victimologi, Kejahatan Korporasi, Penologi, Kriminalistik, Hukum Pidana Internasional, Pengadilan Hak Asasi Manusia, Hukum Pidana dan Yurisprudensi, Perbandingan Hukum Pidana, dan lain-lain.
3. Hukum Tata Negara
Bila ingin jadi anggota DPR atau menjadi ketua Mahkamah Konstitusi, konsentrasi Hukum Tata Negara wajib kamu pilih. Disini kamu belajar tentang pokok-pokok aturan kenegaraan, lembaga kenegaraan, termasuk pembuatan undang-undang. Matakuliah dalam konsentrasi Hukum Tata Negara antara lain Perbandingan Hukum Tata Negara, Hukum Konstitusi, Kapita Selekta Hukum Tata Negara, Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, dan lain-lain.
4. Hukum Administrasi Negara
Masih saudaraan sama Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara juga mengatur tentang seluk beluk negara. Sebagai saudara jauh, Hukum Tata Negara lebih terfokus pada administrasi dan birokrasi aparatur negara, termasuk juga pembangunan. Pastinya beda dari Hukum Tata Negara, pada konsentrasi Hukum Administrasi Negara kamu bertemu dengan matakuliah Hukum Kepegawaian, Hukum Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan, Hukum Keuangan Negara, Hukum Perizinan, Hukum Administrasi Negara di Daerah, dan lain-lain.
5. Hukum Internasional
Ya,
kamu bisa belajar tentang Hukum Internasional meskipun bukan di jurusan
Hubungan Internasional. Justru saat ini penting banget untuk mengetahui aspek
hukum antar wilayah negara disebabkan oleh pengaruh globalisasi. Hukum
Internasinal juga yang bicara saat terjadi kasus ekstradisi, deportasi, bahkan
suaka. Jadi, pada konsentrasi Hukum Internasional kamu akan berjibaku dengan
matakuliah Hukum Laut Internasional, Studi Kasus Hukum Internasional, Hukum
Udara dan dan Ruang Angkasa, Hukum Perjanjian Internasional, Hukum Organisasi
Internasional, dan lain-lain.
Berapa SKS Fakultas hukum?
Beban Program Studi Sarjana Ilmu Hukum adalah 144-160 sks dengan lama studi 7-14 semester. Beban studi wajib minimal adalah 144 sks, sedangkan bagi mahasiswa yang ingin menempuh lebih dari itu disediakan mata kuliah pilihan dengan jumlah maksimal sampai dengan 160 sks.Keuntungan Yang di Dapat
1. Lebih Luas Pengetahuan dan Wawasannya
Membaca
adalah hal utama yang perlu Pinters lakukan saat kuliah di jurusan ini. Bukan
hanya membaca teks undang-undang yang menjadi bagian dari materi kuliah,
membaca berita dan perkembangan situasi terkini juga sangat penting dilakukan
untuk studi kasus.
Cara
ini yang membuat mahasiswa hukum dikenal sebagai sosok smart yang lebih luas
wawasannya dengan kondisi terkini.
2. Pembentukan Karakter Positif
Kelebihan
jurusan hukum yang barangkali tidak ditemukan di jurusan lain adalah mendorong
pembentukan karakter positif yang lebih spesifik bagi mahasiswanya.
Beberapa
karakter tersebut di antaranya sebagai sosok pemberani, tegas, disiplin, dan
tidak mundur saat ada masalah. Bagi anak hukum, masalah adalah sesuatu yang
harus dipecahkan bukan ditinggalkan.
Walaupun
bagi mahasiswa wanitanya banyak yang berpenampilan glamour, hal ini ternyata
tidak mengurangi sikap tegas dan smart yang mereka miliki. Pembelajaran tentang
hukum, sanksi hukum dan sebagainya telah membentuk karakter tersebut dalam diri
mahasiswa hukum.
Pinters
penasaran ingin seperti anak hukum? Rencanakan kampus jurusan hukum pilihan
sekarang.
3. Mengetahui Dasar Hukum dan Bagaimana Perkembangan Hukum di Negara ini
Buat
Pinters yang merasa prihatin dengan kondisi hukum di Indonesia dan ingin tahu
sebenarnya bagaimana sih teori hukum yang sebenarnya, kuliahlah di jurusan
hukum.
Walaupun
hukum Indonesia umumnya mengadopsi hukum buatan Belanda, hal ini tetap menjadi
pengetahuan yang akan membantu Pinters menilai bagaimana hukum di Indonesia
dikelola.
Itulah
sebabnya sebagian mahasiswa fakultas hukum dari kampus-kampus ternama, mereka
yang terlibat banyak di forum-forum diskusi perpolitikan dan masalah hukum di
Indonesia.
Mereka
juga yang siap turun ke jalan mengaspirasikan keadilan saat ada masalah
ketidakadilan hukum di Indonesia beserta segala masalahnya. Mereka lebih paham
tentang aturan hukum yang ada.
4. Tidak Sekadar Menghafal Teks
Tahukah
Pinters, kuliah di jurusan hukum ternyata bukan sekadar menjadi seorang
penghafal saja, tetapi anak hukum juga dituntut untuk memiliki kemampuan dan
daya analisa yang baik terhadap suatu teks undang-undang.
Hal
ini akan terbawa dalam kehidupan sehari-hari, suatu masalah biasanya akan
dianalisa lebih dulu lalu dicari solusinya untuk dipecahkan.
Bisa dikatakan kemampuan analisa dan daya nalar mahasiswa hukum akan lebih terlatih. Memahami sebuah teks lalu bagaimana melakukan interpretasinya serta bagaimana pelaksanaannya di lapangan. Hal ini cukup terasah di pikiran seorang mahasiswa hukum.
Peluang Kerja
1. Pengacara
Pekerjaan
paling favorit jurusan hukum adalah pengacara. Tugas pengacara adalah membela
klien untuk mendapatkan hak-haknya.
Penanganan
kasusnya dibatasi apakah perdata atau pidana sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan pengacara. Keberhasilan kasus yang ditangani akan menjadi nilai dan
daya jual gaji seorang pengacara.
2. Profesor Hukum
Pinters
tentu tidak asing lagi dengan sosok profesor hukum seperti Yusril Ihza Mahendra
bukan? Sosok yang selalu diminta pendapatnya di depan pengadilan.
Menjadi
profesor di bidang hukum akan menjadi pekerjaan menjanjikan menangani banyak
kasus, sebagai saksi ahli dan narasumber berbagai tema-tema politik dan hukum
di Indonesia.
3. Hakim
Pekerjaan
menjadi hakim harus Pinters mulai dari kuliah di jurusan hukum. Tentunya
membutuhkan jenjang karir tetapi bisa menjadi cita-cita pekerjaan yang cukup
menjanjikan.
4. PNS di Bidang Hukum
Ada
banyak kantor-kantor instansi pemerintah yang membuka peluang lowongan CPNS
untuk sarjana hukum, magister atau doktor. Jika Pinters punya cita-cita menjadi
ASN, maka kuliah di jurusan hukum ini juga bisa mengantarkan Pinters meraih
cita-cita tersebut.
5. Dosen
Pekerjaan
menjadi dosen tentu cukup menyenangkan setelah Pinters melanjutkan studi ke
jenjang S2 dan S3. Baik sebagai dosen dengan status honor maupun untuk
penerimaan dosen tetap atau jalur CPNS, peluang di kampus daerah masih cukup
banyak terbuka.
6. Reporter Pengadilan
Seorang
reporter pengadilan bertugas untuk mencatat dan mentranskripsikan proses
jalannya pengadilan yang berlangsung. Pekerjaan ini mungkin jarang didengar
orang awam, peluangnya cukup menjanjikan untuk lulusan hukum.
Ingin
kuliah hukum di kampus favorit Indonesia tetapi terkendala biaya? Jangan
khawatir Pinters, kini hadir solusi dana pendidikan untuk Pinters yang ingin
kuliah di mana saja dan jurusan apa saja.
Pintek merupakan lembaga pemberi dana pinjaman pendidikan dengan produk pinjaman yang memiliki keunggulan dalam jumlah pinjaman yang besar, biaya cicilan yang ringan serta proses pengajuan pinjaman yang lebih cepat dan mudah.